Ibu... Rindu Yang Tak Pernah Redup

Sosokmu selalu menjadi bagian yang terputar di kilatan ingatan
Betapa sangat berharganya saat itu...
Saat ku temani kau di depan tungku mengepul asap menuntaskan beberpa menu masakan.
Betapa piluku semakin dalam
Saat teringat ku membantumu memasang mukena kebangganmu saat duha tiba.
Sedihku hadir mencuat saat ragamu kurawat,  menyisir helai demi helai rambut putihmu.

Kini jarak telah semakin jauh memisah kita
Waktu tak terhingga semakin membentang menghadirkan kerinduan
Semoga jarak dan waktu yang memisahkan kita, Allah memudahkanku mengisinya dengan kebaikan kebaikan yang kau contohkan.


Ibu...
Sungguh rindu ini semakin tak terkendali
Kenangan bersamamu akan selalu menkadi penawar rasa ini.
Telah banyak sesalku atas sifat yang membuatmu sakit kala itu..
Maafkanlah..
Ridhoilah
Kini hanya doa yang bisa mendekatkan kita


Walaupun ada banyak cerita yang ingin kubagi denganmu
Ada banyak nasehat yang ingin ke dengar dari lisan lembutmu
Kurindu bahumu untuk bersandar
Kurindu pangkuanmu melepas segala letihku
Dan kini rinduku tak pernah redup ia semakin menyala membara

Kini yang tersisa hanya lembaran lembaran kisah penuh hikmah dan makna yang kau tinggalkan.
Tidak ada harta..
Tidak ada perhiasan
Yang kau tinggalkan sangat berharga untuk diri ini
Terima kasih ibu telah menjadi ibuku yang terbaik
Telah menjadi inspirasi tanpa batas dan putus
Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisiNya

Wahai kau yang ibumu masih di sisimu
Sayangilah ibumu
Janganlah membentaknya dan berbicara kasar,
Karena penyesalan selalu datang kemudian
Dan lisan yang telah terucap tidak bisa kau tarik kembali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Dalam Dekapan Ukhuwah

Menikmati Wisata Koptofa di Kaki Gunung Rinjani

Percaya pada nakoda