Berbekal lebih awal

Berbekal lebih awal

Sebuah  pohon menjulang tinggi...mendongak langit..kala is kecil dlu Dari sebuah biji Kecil atau sebatang ranting yang dihujam mendalam... Ketika waktu Demi waktu berdenting sang pohon pun bertumbuh menjadi tumbuhan yang subur....namun Ketika ia harus menerima bahwa tubuhnya tak lagi kuat..batangnya tak lagi mampu menopang seluruh raganya..

Ia mulai mengikhlaskan satu per satu daunnya berguguran diterbangkan Angin...kemudian ketika angin kencang datang ia kembali Harus berjuang sebatas ia mampu untuk mempertahankan raga yang mash Tersisa namun iapun tak punya pilihan...dan melepaskan ranting -rantingnya untuk bisa bertahan hanya dengan bongkahan batang Dan waktu berjalan dengan begitu terasa cepat hingga ia menyadari.. Urat2 dalam batangnya mulai berteriak "aku tak sanggup lag hidup tanpa daun2 Dan ranting2...sehingga pada akhir waktu yang ditentukan Allah sang pohon  yang begitu perkasa harus menerima takdirnya.... Kini pohon yang begitu kokoh harus lemah terkulai Dan menyatu bersama Tanah..

Begitulah kehidupan sebatang pohon...diciptakan...kemudian bertumbuh.... Berkembang... Hingga melewati masa renta Dan akhir  kehidupannya Dan hanya sampai disitu... Tidak Ada siksa kubur.. Tidak amal yang ditimbang.. Tidak ada hisab.... Semua berakhir seiring berakhirnya fase kehidupannya...

Sayangnya kita bukan Dan tidak sama dengan sebuah pohon.. Melainkan kita adalah manusia yang hidup dalam dua episode. Episode dunia yang fatamorgana.. Dan episode akhirat yang menjadi penentuan.. Akhir yang sesungguhnya dalam perjalanan kehidupan manusia...

Make jika kau menginginkan kehidupan yang Manis di akhir, bersiaplah, rencanakanlah Karena masa depan yang indah berawal dari langkah -langkah kecil yang terayun sekarang

#KehidupanKitaDiduniaHanyaSementara
#SiapkanAmalTerbaikKitauntukakhiryangIndah

#hiduplahdenganpedomanAlqurandansunnah
#hiduplahDenganNafasKebaikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Dalam Dekapan Ukhuwah

Menikmati Wisata Koptofa di Kaki Gunung Rinjani

Percaya pada nakoda