Kenangan

Selaksa diri telah membuka diri
Tabir kenangan tersingkap
Mengalun kala ini dengan penuh harap
Agar jiwa selalu tegar berdiri

Bayang dan gerak masa lalu
Menari indah dipikiranku
Mutiara bening tak terasa
Terus mengalir dengan deras tanpa jeda

Jiwa yang merindu
Hati yang pilu
Mengenang atas peristiwa-peristiwa indah
Dan aku sekarang telah pasrah
Tetang kenangan yang tak mampu kuukir dengan baik

Namun itu masa lalu
Yang tiada kuasa ku mengulangnya
Yang tiada mampuku mendektenya kembali dengan sempurna
Hanya ingatanku sebagai andalan terbaik

Sesekali meratap
Sesekali sesenggukan
Menyesali peristiwa cacat di masa lalu
Ya... Tentang teriakkan kemarahan pada mereka orangtuaku
Tentang ketidak ikhlasan yang sering muncul setiap kali mereka membutuhkanku..

Kink kenangan itu telah berlalu
Menjadi kisah terkenang di hatiku
Semoga bisa menjadi penawar atas jiwa-jiwa liar yang semakin menggelayuti
Semoga menjadi obat kerinduanku pada kalian kedua permata hatiku
Kini hanya doa yang mendekatkan jarak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Dalam Dekapan Ukhuwah

Menikmati Wisata Koptofa di Kaki Gunung Rinjani

Percaya pada nakoda