Petualangan Para Dedare Kecil Eps 3
Episode 3
Nuri Tertangkap
Lani..?
Lani..?
Perlahan Lani membuka matanya dan dia menyadari bahwa dia baik -baik saja.
"aku pikir kepalaku Akan pecah berkeping-keping" ucap Lani sedikit berkaca-kaca
"kami juga sangat takut dan khawatir". Kata nuri sambil memeluk Lani.
"alhamdulillah kalau begitu ". Ucap cika
"Kalau begitu ayo kita pulang.."ajak ria
"ayo.. "sambung cika
"teman-teman"kata Lani "jangan ceritakan ke ibuku ya kejadian hari ini, kalau ibu tahu pasti besoknya tidak dikasi pergi main... "
"Ooh yang itu.. Tenang saja kami bisa dipercaya kok.. Ya kan teman-teman?
Kata ria
"iya.. "jawab nuri dan cika
Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing.
Keesokan harinya...
Sepulang sekolah para dedare (gadis) kecil berkumpul setelah mereka ganti baju dan makan siang, tibalah mereka berkumpul di basecamp dekat rumah neneknya Lani. Para dedare kecil memang lebih menikmati masa kecilnya dengan bermain sepanjang hari, tidak ada yang namanya tidur siang, tidak ada HP, tidak ada Norton tv semua tentang bermain.. Ya..bermain di alam bebas.
Setelah mereka berkumpul, ria memulai perbincangan
"kemana nih kita Main?
"ke kebunku aja ". Jawab Nuri
"Emang kamu punya Kebun ". Timpal cika
"kata ibuku kebun itu punya keluargaku, dan sepertinya sekarang lagi berbuah banyak jambu bijinya. Ayo kita kesana". Ujar nuri bersemangat
"hmmm.... Gak ada jurang/tebing tinggi kan disana" Tanya lani sedikit pesimis.
"hahhahahhaha" sontak ketiga temannya tertawa.
"gak ada kok, justru di kebunku ada banyak berugak/gazebonya jadi bisa tidur-tiduran deh disana". Ujar nuri menjelaskan
"okelah mari kita berangkat" ajak ria bersemangat.
Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke kebun milik nuri.
Sesampai disana, benar saja pohon jambu biji sedang banyak buahnya tidak menunggu lama mereka langsung memetik dan menikmati jambu biji yang telah matang...
"ini enak sekali ". Seru ria menikmati
"besok-besok kita kesini lagi ya ". Sambung cika.
Mereka sangat menikmati sampai-sampai waktu sholat asar telah tiba, mereka besegera untuk solat, setelah selesai solat mereka memutuskan untuk puking.
"pulang yuk, ajak nuri
"nanti Ibu mencari kita "
"oke... Ayo kita pulang ". Sambung ria
"boleh ya memetik lagi buat bekal di jalan". Ujar Lani.
"Oh iya tentu saja, Samsung nuri
Setelah memetik beberapa buah untuk dibawa, mereka lekas beranjak meninggalkan kebun, disepanjang jalan mereka bernyanyi dan berdendang sesekali berjoget tanda kegirangan sambil mereka memakan Buah jambu biji yang telah di petik.
Di pertengahan jalan mereka bertemu seorang laki-laki tua yang sedang memegang sawit, dengan pandangan sedikit berbeda, laki-laki tua itu menatap lekat ke arah para dedare kecil, diperhatikannya satu per satu diantara mereka.
"eh kalian sudah kemana? Tanya laki-laki tea kepada para dedare
Dengan santai ria menjawab " kami dari kebun sebelah pak dekat jalan raya, kebunnya nuri".
Wajah laki-laki tua itu semakin penasaran
"terus kalian petik jambu dimana?
"ya disanalah pak, semua pohonya banyak buahnya Mani's Dan matang buahnya.. Hmmmm" jawab cika menikmati.
"apa? Tanya laki-laki tua dengan nada meninggi
" itu kebun milik saya, kenapa kalian petik jambu saya tanpa ijin, sekarang kalian harus menerima akibatnya" sambil lelaki tua itu mengangkat sabitnya.
Sontak para dedare ketakutan dan langsung lari sekencang-kencangnya.
Semua lari tanpa menoleh ke belakang dan lelaki tua itu masih mengejar mereka.
Nahum, karena nuri larinya tidak cepat akhirnya lelaki tua itu menangkap nuri dan membawa nuri ke rumahnya.
Setelah jauh berlari, Lani, ria dan cika memutuskan untuk berhenti dan beristirahat
"sepertinya bapak tua itu sudah jauh". Ucap ria
"iya tidak ada rupanya dia, eh tapi nuri mana? Tanya Lani
"Iya ya nuri mana? Tanya cika kembali.
"mungkin dia tertangkap sama bapak itu.. " ucap ria dengan rasa sedih
"iya terus bagaimana ini? Tanya cika
"kita tidak mungkin pulang tanpa nuri, kalo ibunya bertanya bagaimana? Wah bisa gawat " sambung cika.
Merekapun menangisi nuri yang tertangkap lelaki tua
" ayo teman-teman kita cari nuri ". Ajak ria
"tapi bagaimana kalo kita juga tertangkap". Sambung Lani
"tapi nuri sendirian, pasti sedih ". Ucap cika
"kita ini kan sahabat, jadi harus tetap bersama" ujar ria bersemangat
"kalau begitu, ayo " sambung Lani.
********
Bersambung
Nuri Tertangkap
Lani..?
Lani..?
Perlahan Lani membuka matanya dan dia menyadari bahwa dia baik -baik saja.
"aku pikir kepalaku Akan pecah berkeping-keping" ucap Lani sedikit berkaca-kaca
"kami juga sangat takut dan khawatir". Kata nuri sambil memeluk Lani.
"alhamdulillah kalau begitu ". Ucap cika
"Kalau begitu ayo kita pulang.."ajak ria
"ayo.. "sambung cika
"teman-teman"kata Lani "jangan ceritakan ke ibuku ya kejadian hari ini, kalau ibu tahu pasti besoknya tidak dikasi pergi main... "
"Ooh yang itu.. Tenang saja kami bisa dipercaya kok.. Ya kan teman-teman?
Kata ria
"iya.. "jawab nuri dan cika
Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing.
Keesokan harinya...
Sepulang sekolah para dedare (gadis) kecil berkumpul setelah mereka ganti baju dan makan siang, tibalah mereka berkumpul di basecamp dekat rumah neneknya Lani. Para dedare kecil memang lebih menikmati masa kecilnya dengan bermain sepanjang hari, tidak ada yang namanya tidur siang, tidak ada HP, tidak ada Norton tv semua tentang bermain.. Ya..bermain di alam bebas.
Setelah mereka berkumpul, ria memulai perbincangan
"kemana nih kita Main?
"ke kebunku aja ". Jawab Nuri
"Emang kamu punya Kebun ". Timpal cika
"kata ibuku kebun itu punya keluargaku, dan sepertinya sekarang lagi berbuah banyak jambu bijinya. Ayo kita kesana". Ujar nuri bersemangat
"hmmm.... Gak ada jurang/tebing tinggi kan disana" Tanya lani sedikit pesimis.
"hahhahahhaha" sontak ketiga temannya tertawa.
"gak ada kok, justru di kebunku ada banyak berugak/gazebonya jadi bisa tidur-tiduran deh disana". Ujar nuri menjelaskan
"okelah mari kita berangkat" ajak ria bersemangat.
Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke kebun milik nuri.
Sesampai disana, benar saja pohon jambu biji sedang banyak buahnya tidak menunggu lama mereka langsung memetik dan menikmati jambu biji yang telah matang...
"ini enak sekali ". Seru ria menikmati
"besok-besok kita kesini lagi ya ". Sambung cika.
Mereka sangat menikmati sampai-sampai waktu sholat asar telah tiba, mereka besegera untuk solat, setelah selesai solat mereka memutuskan untuk puking.
"pulang yuk, ajak nuri
"nanti Ibu mencari kita "
"oke... Ayo kita pulang ". Sambung ria
"boleh ya memetik lagi buat bekal di jalan". Ujar Lani.
"Oh iya tentu saja, Samsung nuri
Setelah memetik beberapa buah untuk dibawa, mereka lekas beranjak meninggalkan kebun, disepanjang jalan mereka bernyanyi dan berdendang sesekali berjoget tanda kegirangan sambil mereka memakan Buah jambu biji yang telah di petik.
Di pertengahan jalan mereka bertemu seorang laki-laki tua yang sedang memegang sawit, dengan pandangan sedikit berbeda, laki-laki tua itu menatap lekat ke arah para dedare kecil, diperhatikannya satu per satu diantara mereka.
"eh kalian sudah kemana? Tanya laki-laki tea kepada para dedare
Dengan santai ria menjawab " kami dari kebun sebelah pak dekat jalan raya, kebunnya nuri".
Wajah laki-laki tua itu semakin penasaran
"terus kalian petik jambu dimana?
"ya disanalah pak, semua pohonya banyak buahnya Mani's Dan matang buahnya.. Hmmmm" jawab cika menikmati.
"apa? Tanya laki-laki tua dengan nada meninggi
" itu kebun milik saya, kenapa kalian petik jambu saya tanpa ijin, sekarang kalian harus menerima akibatnya" sambil lelaki tua itu mengangkat sabitnya.
Sontak para dedare ketakutan dan langsung lari sekencang-kencangnya.
Semua lari tanpa menoleh ke belakang dan lelaki tua itu masih mengejar mereka.
Nahum, karena nuri larinya tidak cepat akhirnya lelaki tua itu menangkap nuri dan membawa nuri ke rumahnya.
Setelah jauh berlari, Lani, ria dan cika memutuskan untuk berhenti dan beristirahat
"sepertinya bapak tua itu sudah jauh". Ucap ria
"iya tidak ada rupanya dia, eh tapi nuri mana? Tanya Lani
"Iya ya nuri mana? Tanya cika kembali.
"mungkin dia tertangkap sama bapak itu.. " ucap ria dengan rasa sedih
"iya terus bagaimana ini? Tanya cika
"kita tidak mungkin pulang tanpa nuri, kalo ibunya bertanya bagaimana? Wah bisa gawat " sambung cika.
Merekapun menangisi nuri yang tertangkap lelaki tua
" ayo teman-teman kita cari nuri ". Ajak ria
"tapi bagaimana kalo kita juga tertangkap". Sambung Lani
"tapi nuri sendirian, pasti sedih ". Ucap cika
"kita ini kan sahabat, jadi harus tetap bersama" ujar ria bersemangat
"kalau begitu, ayo " sambung Lani.
********
Bersambung
Komentar
Posting Komentar