Dia Wanita Pembelajar
Lahirnya seorang wanita pembelajar
Diantara jutaan waktu, tuhan telah menyediakan waktu untuk mencipta manusia-manusia hebat, yang suka dengan segala proses dan melahirkan banyak karya dalam hidupnya. Salah Seorang perempuan hebat telah lahir ke dunia tepatnya 31 tahun yang silam, di desa yang baru dialiri PLN tepatnya di Desa Kutosari Kecamatan Karang Anyar Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah saat itu tahun 1988.
Naila Zulfa, sebuah nama indah yang disematkan oleh kedua orangtuanya, mengeyam pendidikan sekolah dasar dan pendidikan SMP beliau selesaikan di sebuah MTS yapik, dan pendidikan SMA ditempuh di sebuah pondok pesantren di daerah Bumiayu, Ponpes Alhikmah 2 Benda di bawah asuhan Abah Yai Masruri.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, Naila melanjutkan studinya di Universitas Brawijaya, Malang jurusan Teknologi Industri Pertanian namun setelah lulus, pekerjaan berkutat di bidang HRD. setelah bekerja sekitar 2 tahun, memilih menggenapkan separuh agama denga lelaki baik hati yang sabarnya luar biasa. Hasil dari pernikahan beliau dikaruniai oleh Allah dua orang putra yang insya Allah sholih, yang diberi nama Agha (4 th) dan Affan (2 th)
Tumbuh dalam lingkungan literasi yang kuat
Semasa kuliah, kegiatan beliau sangat menikmati waktunya bersama buku, beliau bergabung ke dalam komunitas menulis dan lebih fokus kepada penulisan ilmiah. Beberapa karya yang hasilkan dibiayai dikti, bahkan salah satu karyanya meraih medali emas saat pimnas tahun 2008 di Semarang, sempat masuk dan dipublikasikan di beberapa media lokal dan televisi nasional.
Minat nulis awalnya tumbuh karena kesukaan dan kecintaan beliau terhadap dunia membaca terutama membaca novel dan cerpen. Kebisaan membaca beliau juga muncul berawal dari kebiasaan baik kedua orangtuanya yang suka mendongeng, bukan saja kisah nabi namun dongeng nusantara juga diperdengarkan. Kebiasaan baiknya ini juga agaknya datang dari kebiasaan baik sang bapak yang suka membaca dari dulu sampai sekarang di usia senja beliau.
Kecintaan naila pada dunia membaca memang sudah terlihat dari awal, hal ini terbukti dari jaman beliau masih berada di pondok pesantren ketika jenjang SMA karena akses buku sangat mudah didapatkan di pondok.
Kondisi semakin banyak berubah, saat lulus kuliah dan terjun ke dunia kerja, semua hal yang berkaitan dengan dunia literasi terabaikan. Fokusnya mulai terbagi, apalagi setelah menikah dan memiliki anak yang butuh fokus untuk merawatnya.
Namun Passion kembali hidup saat beliau mulai merasa ada yg kurang, sekitar tahun 2017 karena bergabung dengan komunitas ibu profesional. Selama berada di komunitas tersebut ada beberapa materi yang dibahas, Di salah satu materi matrikulasi ada materi tentang tujuan hidup, dan akhirnya beliau seperti terpanggil menggali kembali ke passion, saat itulah jiwa literasi muncul mencuat ke permukaan. Blog beliau yang sempat mati suri sejak tahun 2011 hidup kembali. Saat memantapkan hati bahwa passion beliau memang di dunia literasi, beliau semakin mantap untuk menseriusi bidang literasi hal ini beliau buktikan dengan peran aktif beliau dengan bergabung ke beberapa kimunitas menulis. Dan yang paling pas dan merasuk ke hati beliau adalah bergabung dan menjadi keluarga besar ODOP.
Proses memang tidak akan pernah mengkhianati hasil, bagi mereka yang memilih dan berproses dengan baik akan menuai hasil yang baik, hal inilah yang dibuktikan oleh perempuan berparas cantik, beliau membuktikan keseriusan dan kecintaan beliau terhadap dunia literasi dengan menelurkan beberapa buku antologi, diantaranya:
1. Superhero Zaman Now
2. 30 Days Emak Mendongeng Seri Kejujuran
3. Birama Rona Budaya
4. Selamat Datang Malaikatku
5. Tutty Frutty New Mommy
6. MPASI? No Worries Mommy!
7. Wanita & Pena
Kebiasaan baik akan terus berlanjut bersama setiap proses dalam hidup kita, sukses menjadi seorang istri, belajar menjadi ibu yang baik serta terus memberi inspirasi melalui setiap karya yang dihasilkan ditambah pula dengan prinsip hidup yang luar biasa, mengantarkan beliau menjadi salah satu perempuan zaman now, total dalam peran dan eksis memberi dan bermanfaat bagi orang lain karena motto hidupnya adalah "khoirunnas anfauhum linnas" sebaik -baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia .
Terimakasih Mbak, sudah sudi menuliskan perjalanan hidupku yg belum seberapa. Semoga ada hikmah yang bisa diambil dr kisah yg sederhana ini, 😊
BalasHapus